Kalau bicara soal sosok berpengaruh di Indonesia, nama Soeharto pasti masuk daftar utama. Presiden kedua RI ini memimpin dari 1967 sampai 1998, dan suka nggak suka, banyak hal yang kita rasain hari ini berakar dari zamannya. Terlepas dari kontroversi yang membayanginya, kontribusi Soeharto terhadap perjalanan Indonesia nggak bisa dihapus begitu aja.
Yuk, kita kulik satu-satu kontribusinya dari berbagai sektor!
Gebrakan di Bidang Ekonomi
Menjinakkan Inflasi yang Menggila
Bayangin aja, waktu Soeharto baru naik, inflasi tembus 600%. Harga kebutuhan pokok meroket nggak karuan. Soeharto, bareng teknokrat andalannya—dikenal dengan “Mafia Berkeley”—langsung ngerombak ekonomi. Fokusnya: stabilin harga, dorong produksi pangan, dan buka pintu lebar buat investasi asing.
Swasembada Beras: Mimpi yang Jadi Nyata
Lewat program Bimas dan KUT, petani didukung habis-habisan. Hasilnya? Indonesia dinobatkan sebagai negara swasembada beras tahun 1984 oleh FAO. Keren, kan?
Dampaknya:
- Petani lebih sejahtera
- Rakyat nggak perlu takut kelaparan
- Harga beras stabil
Infrastruktur yang Makin Ngegas
Jalan, Bandara, Sampai Listrik Masuk Desa
Orde Baru tuh identik banget sama pembangunan jalan raya, tol, bandara, pelabuhan—semuanya! Jalan Tol Jagorawi, tol pertama Indonesia, lahir di zamannya. Bukan cuma kota besar yang disentuh, listrik dan jalan juga mulai merambah ke desa-desa.
Hasil Nyatanya:
- Mobilitas warga makin gampang
- Perdagangan antar daerah hidup
- Ekonomi daerah ikut naik
Stabilitas Politik: Dua Sisi Mata Uang
Damai Tapi… Otoriter?
Jujur aja, stabilitas politik di era Soeharto memang luar biasa. Lewat konsep “Dwi Fungsi ABRI,” militer nggak cuma pegang senjata, tapi juga terjun di pemerintahan. Di satu sisi, ini bikin Indonesia aman dari pemberontakan besar. Tapi di sisi lain, kebebasan berpendapat ya jadi agak dikekang.
Nasionalisme Dikebut Lewat Wawasan Nusantara
Soeharto juga rajin banget ngingetin pentingnya persatuan lewat kampanye Wawasan Nusantara. Buat negara sebesar Indonesia, ini penting banget supaya rakyatnya tetap merasa satu bangsa.
Manfaat Besarnya:
- Kondisi aman buat investasi
- Integrasi nasional lebih kuat
- Rakyat relatif damai, walau ada tekanan
Pendidikan dan Kesehatan: Pondasi Masa Depan
Wajib Belajar dan Puskesmas di Mana-Mana
Program Wajib Belajar 6 Tahun diluncurin buat memastikan semua anak bisa sekolah dasar. Nggak cuma itu, ribuan Puskesmas dibangun buat ngasih layanan kesehatan murah dan mudah diakses.
Revolusi KB
Program Keluarga Berencana (KB) juga nggak main-main. Dengan slogan “Dua Anak Cukup,” Indonesia sukses nurunin angka kelahiran dan ningkatin kualitas hidup masyarakat.
Perubahan yang Terasa:
- Tingkat melek huruf naik
- Angka kematian bayi turun
- Akses kesehatan lebih merata
Diplomasi Internasional: Indonesia Makin Dikenal Dunia
ASEAN dan Gerakan Non-Blok
Soeharto aktif banget di dunia internasional. Salah satu pencapaian kerennya adalah ikut mendirikan ASEAN pada 1967, yang sampai sekarang jadi organisasi penting di Asia Tenggara.
Dia juga aktif di Gerakan Non-Blok, memperjuangkan posisi negara berkembang di panggung dunia.
Dampaknya:
- Citra Indonesia membaik
- Kesempatan perdagangan internasional terbuka
- Hubungan diplomatik makin kuat
Noda di Balik Kontribusi
Ya, kita harus jujur. Di balik semua pencapaiannya, era Soeharto juga penuh noda. Ada isu korupsi kolosal, pelanggaran HAM, pembungkaman oposisi… semuanya membentuk sisi gelap masa pemerintahannya.
Tapi dalam konteks kontribusi, jejak positif yang ditinggalkan tetap harus dihargai sebagai bagian dari sejarah bangsa.
Kesimpulan
Kalau ditanya apa kontribusi Soeharto untuk Indonesia, jawabannya panjang banget. Mulai dari ekonomi yang bangkit, jalanan yang menghubungkan negeri, sampai nama Indonesia yang makin disegani di dunia. Walau nggak lepas dari kontroversi, masa pemerintahannya meletakkan fondasi penting untuk Indonesia modern.
Baca Juga: Jejak Sejarah Tanjungpinang
Memahami masa lalu dengan obyektif itu penting. Karena dari sana, kita bisa belajar banyak buat nentuin langkah ke depan.
